Sabtu, 31 Januari 2009

Ketika seorang pengurus di salahsatu mushala dengan ikhlas nya dia bekerja membersihkan kamar mandi, menyapu karpet-karpet sajadah, dan menyiapkan peralatan sound sistem untuk keperluan menjelang shalat. Dia berangkat pagi-pagi dari rumahnya yang berada dipinggiran kota jakarta menuju ke tempat kerjanya dengan menggunakan sepeda motor. Setibanya di kantor dia tidak langsung ambil kartu absen, tetapi dia langsung ke mushala yang berada di belakang kantornya.

Itu dia lakukannya setiap hari sebelum masuk kantor. Suatu ketika ada pengumuman dari pihak manajemen, bahwa pada tahun ini ada beberapa staff yang mendapat kesempatan untuk pergi haji. Salahsatu yang berangkat adalah si bapak ini yang setiap hari membersihkan, menyapu, ngepel rumah Allah. Subhanallah..... Sungguh suatu nikmat dan anugrah yang ia sendiri tak pernah terfikirkan untuk dapat menunaikan ibadah haji. Meskipun dalam hati nuraninya tersirat tuk pergi haji.

Maka berangkatlah pak Amran, bersama rombongan yang juga teman sekantornya. Subhanallah.... Apa yang terjadi ketika pak Amran berada di tanah suci? Beliau begitu merasa sangat dimanjakan oleh Allah. Sangat menikmati jamuan Allah, sehingga ia lupa dengan teman kafilah nya. Sampai pada suatu saat, ketika teman-temannya sudah kembali dari makkah menuju ke penginapan untuk istirahat, ia tidak ada di tempat.

Maka ketua rombongan pun ikut mencari ke setiap sudut tempat namun nihil. Pak Amran tidak juga ditemukan. Ketika sedang panik, tiba2 pak Amran datang diantar oleh tukang ojeg. Alhamdulillah...akhirnya pak Amran datang juga, kami semua panik karena bapak terpisah dari rombongan, kata ketua rombongan. Pak Amran menceritakan kejadian yang ia rasakan selama berhaji. Waktu itu setelah melakukan shalat sunah pak Amran duduk berdiam diri di depan ka'bah dan terus berdzikir, sambil ia menikmati indahnya duduk bersimpuh dirumah Allah SWT yang Maha Agung. Lalu ia diajak seseorang kesebuah tempat yang sangat mewah, anggun, yang belum pernah ia melihatnya selama berhaji ataupun ketika masih di Indonesia. Lalu ia diajak makan dengan segala peralatan makan terbuat dari bahan kristal yang sangat indah. Dan para pelayan yang sangat santun, dan bermuka cerah bercahaya. Intinya pak Amran sangat menikamati jamuan di rumah Allah dengan segala pasilitas yang sangat mewah.

Itulah sepenggal kisah seseorang yang ketika didunia ini selalu merawat rumah Allah dengan ikhlas, maka Alllah pun akan membalas nya dengan jamuan dan pahala yang berlipat ganda. Bahkan pak Amran yang hanya orang biasa pun, sudah merasakan nikmatnya jamuan dari Allah.

Wallahua'lam bishawab.

salam

1 komentar:

suaraqalbu mengatakan...

orang imut ya.....

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger