Jumat, 08 Juli 2011

Rentenir

Barangkali ini cerita yang klasik tentang rentenir. Namun itulah pengalaman pahit yang kini menerpa kehidupan rumahtanggaku, hingga berantakan dan berakibat fatal. Memang sekilas seperti memberikan pertolongan terhadap orang-orang yang tidak mampu, namun dibalik semua itu malah mencekik hingga tak berdaya. Sehingga harta yang dimiliki dan disayang-sayang harus rela melayang. Bahkan sekarang orang-orang tercinta pun menjadi korban akibat dari kejam nya rentenir. Sekarang mereka menjauh dariku dan mungkin dalam jangka waktu lama aku dapat berjumpa dengan mereka. Andai aku tahu dari semula, mungkin ini tidak akan terjadi.

Begitu kejam meskipun sopan. Begitu halus permainannya sehingga orang terkecoh akan tindakannya. Meskipun mengatasnamakan koperasi pada akhirnya tetap saja memakai sistem Riba bunga berbunga. Aku sangat sedih orang-orang dilingkunganku terlibat utang piutang dengan rentenir. Bahkan Isteriku pun ikut bergabung dengan mereka dan kini mereka yang sudah ikut serta dalam permainan ini harus berpisah dengan para suaminya, termasuk dirikupun harus rela kehilangan istri dan jauh dengan anak-anak tercinta. Astaghfirullahal 'adzim...apakah ini termasuk tanda-tanda datangnya Kiyamat? Dimana orang miskin berpesta pora dengan glamour kemewahan dunia serta meninggalkan nilai-nilai moral dan etika. Wallahu'alam. Tetapi memang sudah jelas dimana mereka slalu mengutamakan kepentingan dan kesenangan pribadi dan memperkaya diri walau dengan jalan dan cara yang tidak benar. Belum lagi korupsi dimana-mana di semua kalangan. Mereka tak akan pernah jera dan takut dengan hukuman dunia, karena semua itu bisa diselesaikan dengan uang hasil kejahatannya. Apalagi dengan azab Allah yang tidak langsung berakibat pada diri maupun keluarganya, mereka (paara koruptor)takkan pernah merasa takut.

Mungkin ini hanya sekelumit kisah yang memang terjadi saat ini. Saya menghimbau anda semua agar berhati-hati dengan yang namanya Rentenir. Biarpun kita sangat memerlukan dana, janganlah pernah berhubungan dengan mereka karena anda akan hancur.

Wallahu"alam



0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger